Senin, 18 Januari 2016

pengalaman pribadi menjadi seorang anak


  • pengalaman pribadi menjadi seorang anak 

terkadang kita berfikir, mengapa orang tua selalu menunda-nunda permintaan kita yang belum terpenuhi .tapi itu semua mereka lakukan karna mereka belum sempat , atau belum punya uang untuk membelikan apa yang anak mau , tapi memang kita sebagai anak geram akan janji manis yang dilontarkan oleh orang tua , tapi itu semata-mata mereka lakukan agar kita sebagai anak mengerti dan sabar akan apa yang kita mau, atau bahasa kerenya menghibur kita lah agar kita tenang.
  • inilah 3 kewajiban orang tua untuk anak dalam islam :
  1. Berusaha menjaga anak dari gangguan syaitan sebelum dilahirkan. .Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah bersabda: "jika salah seorang dari kamu mendatangi istrinya dan berdoa; Bismillah, Allahumma jannibasy syaithona wa jannibisy syaithona ma rozaqtana, lalu keduanya diberikan anak, maka anak tersebut tidak diganggu syaithon"(HR. Bukhari dan Muslim). .
  2.  Mempunyai perhatian terhadap anak ketika masih dalam rahim ibunya.
  3. Menampakkan kegembiran ketika anak dilahirkan. 
menurut saya orang tua saya sudah melakukan hal tersebut untuk saya, apakah orang tua kalian sudah? itu pertanyaan yang mudah dijawab bagi para buah hati yang selalu mematuhi semua aturan orang tua,
sebesar apapun kesalahan orang tua kalian tidak sebanding dengan kasih sayang yang mereka berikan kepada kita , mereka melakukan kesalahan karana hilaf , sedangkan kita apa? kita malah selal membuat mereka sedih , saya sudah belajar dari semua pengalaman saya selama saya menjadi anak orang tua saya 16 tahun, tahun depan dimana saya beranjak umur 17 tahun , dimana pergantian remaja menjadi dewasa , dimana saya harus pintar memilah jalan hidup , memilah baik buruk nya perbuatan , oleh karna itu mulai detik ini saya menganjurkan kepada kalian para remaja janganlah membuat prakara-prakara yang bisa membuat orang tua kita sedih bahkan kecewa, mereka sudah banyak berkorban untuk kita, mulai kini saat nya kita membalas kebaikan-kebaikan yang mereka berikan dengan mematuhi perintah nya, menyenangkan hatinya, sebelum semua nya terlambat.mungkin segini dulu pengalaman saya kawan sampai di pengalaman saya berikutnya :) :)

Senin, 25 Agustus 2014

kepribadian seseorang

memang kita mewajari bahwa adanya perbedaan sifat seseorang, semasa hidup saya saya banyak menemui segala macam sifat  orang , namun terkadang kita juga tidak bisa menahan emosi jika kita sedang mengadu bicara dengan orang yang ego nya tinggi dimana pun teman yang kita temui pasti tak lain ada yang sifat nya menyebal kan . namun ada juga teman yang sifat nya bisa di ajak bercerita semacam curhat . apalagi saya seorang perempuan pasti kita butuh yang namanya bertukar pikiran satu sama lain diantara perempuan dengan perempuan . jangan salah laki" juga banayk yang doyan lah bahasa kita nya bercerita satu sama lain sama hal nya seperti saya bagi kaum wanita ,Para ahli tampaknya masih sangat beragam dalam memberikan rumusan tentang kepribadian. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya, akhirnya dia menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut pendapat dia bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. Scheneider (1964) mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons individu baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan.

Sedangkan yang dimaksud dengan unik bahwa kualitas perilaku itu khas sehingga dapat dibedakan antara individu satu dengan individu lainnya. Keunikannya itu didukung oleh keadaan struktur psiko-fisiknya, misalnya konstitusi dan kondisi fisik, tampang, hormon, segi kognitif dan afektifnya yang saling berhubungan dan berpengaruh, sehingga menentukan kualitas tindakan atau perilaku individu yang bersangkutan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Untuk menjelaskan tentang kepribadian individu, terdapat beberapa teori kepribadian yang sudah banyak dikenal, diantaranya : teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud, teori Analitik dari Carl Gustav Jung, teori Sosial Psikologis dari Adler, Fromm, Horney dan Sullivan, teori Personologi dari Murray, teori Medan dari Kurt Lewin, teori Psikologi Individual dari Allport, teori Stimulus-Respons dari Throndike, Hull, Watson, teori The Self dari Carl Rogers dan sebagainya. Sementara itu, Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang di dalamnya mencakup :

  • Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
  • Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
  • Sikap; sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen.
  • Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus asa
  • Responsibilitas (tanggung jawab) adalah kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima risiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari risiko yang dihadapi.
  • Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti : sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.